Pada masa kepemimpinan Soekarno, setelah 5 tahun kemerdekaan Republik Indonesia, sekitar era 60-an, dimana pembangunan disegala lini dicanangkan termasuk diantaranya saat Indonesia akan menjadi tuan rumah Asian Games 1962, dibangunlah sebuah komplek olahraga senayan di atas tanah komplek penduduk yang sebagian tanah tersebut merupakan milik Sekretariat Pimpinan Muhammadiyah Senayan.
Dengan dibangunnya Komplek Olah Raga Senayan, sebagian pengurus yang memiliki tempat tinggal di daerah tersebut tergusur dan berpencar dibeberapa tempat diantaranya; cipulir, tomang, slipi-kemanggisan. Berpencarnya domisili masing – masing pimpinan, maka ada inisiatif untuk mendirikan sekretariat Muhammadiyah di sektornya masing- masing terutama sektor Muhammadiyah Slipi.
Atas berdirinya Pimpinan Cabang Muhammadiyah Komplek Slipi, yang awal program kerjanya adalah mensosialisasikan Muhammadiyah serta memperkuat infrastruktur sehingga Alhamdulillah program tersebut berjalan lancar, maka merambahlah keprogram pendidikan, sehingga Pimpinan Muhammadiyah Komplek Slipi dengan Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah-nya (Majelis Dikdasmen) mencanangkan sebuah komplek perguruan yang mengajarkan ilmu – ilmu sekolah umum dipadukan dengan pendidikan agama.
Konsep yang sudah matang dari program kerja Majelis Dikdasmen PCM Komplek Slipi akhirnya mendapatkan dukungan, baik secara moral, material maupun infrastruktur tanah garapan yang dulunya merupakan tanah wakaf terletak di jalan anggrek nelly murni.